Bahasa Pemrograman Pyhton



Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna[9] dengan filosofi perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode.[10] Python diklaim sebagai bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yang sangat jelas,[11] dan dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar serta komprehensif. Python juga didukung oleh komunitas yang besar.

Python mendukung multi paradigma pemrograman, utamanya; namun tidak dibatasi; pada pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan pemrograman fungsional. Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah sebagai bahasa pemrograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya, python umumnya digunakan sebagai bahasa skrip meski pada praktiknya penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang umumnya tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi.

Saat ini kode python dapat dijalankan di berbagai platform sistem operasi, beberapa di antaranya adalah:

  • Linux/Unix
  • Windows
  • Mac OS X
  • Java Virtual Machine
  • OS/2
  • Amiga
  • Palm
  • Symbian (untuk produk-produk Nokia)

Python didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa versi. Lihat sejarahnya di Python Copyright. Namun pada prinsipnya Python dapat diperoleh dan dipergunakan secara bebas, bahkan untuk kepentingan komersial. Lisensi Python tidak bertentangan baik menurut definisi Open Source maupun General Public License (GPL).

Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di Stichting Mathematisch Centrum (CWI), Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2.

Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI di Virginia Amerika sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.

Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.7.14 dan versi 3.6.3

Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan Guido pada acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh karena itu sering kali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut sering kali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python.

Semua versi python yang dirilis bersifat open source. Dalam sejarahnya, hampir semua rilis python menggunakan lisensi GFL-compatible. Berikut adalah versi mayor dan minor python berikut tanggal rilisnya.[1]


  1. Python 1.0 – Januari 1994
  2. Python 1.2 – 10 April 1995
  3. Python 1.3 – 12 Oktober 1995
  4. Python 1.4 – 25 Oktober 1996
  5. Python 1.5 – 31 Desember 1997
  6. Python 1.6 – 5 September 2000
  7. Python 2.0 – 16 Oktober 2000
  8. Python 2.1 – 17 April 2001
  9. Python 2.2 – 21 Desember 2001
  10. Python 2.3 – 29 Juli 2003
  11. Python 2.4 – 30 Nopember 2004
  12. Python 2.5 – 19 September 2006
  13. Python 2.6 – 1 Oktober 2008
  14. Python 2.7 – 3 Juli 2010
  15. Python 3.0 – 3 Desember 2008
  16. Python 3.1 – 27 Juni 2009
  17. Python 3.2 – 20 Februari 2011
  18. Python 3.3 – 29 September 2012
  19. Python 3.4 – 16 Maret 2014
  20. Python 3.5 – 13 September 2015
  21. Python 3.6 – 23 Desember 2016
  22. Python 3.7 – 27 Juni 2018
  23. Python 3.8 – 14 Oktober 2019

Beberapa fitur yang dimiliki Python adalah:


  1. memiliki kepustakaan yang luas; dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul 'siap pakai' untuk berbagai keperluan.
  2. memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.
  3. memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.
  4. berorientasi objek.
  5. memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti java)
  6. modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru; modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.
  7. memiliki fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada bahasa pemrograman Java, python memiliki fasilitas pengaturan penggunaan ingatan komputer sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.
  8. memiliki banyak faslitas pendukung sehingga mudah dalam pengoperasiannya.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.